RSS

Category Archives: Biografi

Blatter Presiden FIFA Dua Periode

Sepp Blatter (66), terpilih kembali untuk kedua kalinya menjadi Presiden FIFA untuk empat tahun ke depan. Dalam pemungutan suara yang berlangsung dalam Kongres FIFA di Seoul (Korsel) hari Rabu (29/5/02), Blatter menang telak atas saingannya Issa Hayatou dari Kamerun. Blatter memperoleh 139 dari 197 suara, sementara Hayatou, yang merupakan Presiden Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF), hanya memperoleh 56 suara. Dari 204 anggota FIFA, 202 di antaranya hadir dalam kongres, dan hanya 197 yang memiliki hak suara.

Kemenangan kali ini lebih telak dari saat dia terpilih untuk pertama kali tahun 1998. Saat itu Blatter memperoleh dukungan 111 suara, dan pesaingnya, Presiden Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) Lennart Johannsson, mengantungi 80 suara dukungan.

Hal ini juga berarti Blatter mengalahkan berbagai serangan atas dirinya. Blatter sebelum ini memperoleh berbagai tuduhan, antara lain karena keputusannya menghentikan penyelidikan atas keuangan FIFA. Dia juga dituduh berusaha membeli suara dari berbagai anggota FIFA, membuat seteru-seterunya berniat menindak secara hukum Blatter atas berbagai dugaan itu. Usai hasil pemungutan suara diumumkan, Blatter mengucapkan banyak terima kasih. “Anda tidak dapat bayangkan artinya kemenangan ini bagi saya, setelah berbulan-bulan dituduh sebagai orang yang sangat jahat,” kata Blatter.
Kemudian dia mengajak semua pihak mulai bekerja sama, dan melupakan yang telah berlalu. “Kita semua harus kembali membangun persatuan dan kredibilitas. Sekarang mari kita semua sambut Piala Dunia,” lanjut Blatter yang merupakan seorang pengacara asal Swiss. Kemenangannya kali ini bagaimanapun tidak lepas dari kepiawaian Blatter menggalang dukungan. Dalam beberapa pekan terakhir, Blatter aktif mengunjungi berbagai negara di seluruh dunia untuk memuluskan jalannya dalam pemilihan presiden.
Dalam sambutannya sebagai pemenang, Blatter tidak lupa mengatakan, dirinya selalu mendengar berbagai kritik. “Saya menerima kritik itu, dan bagi saya itu adalah pesan untuk terus memperbaiki suasana damai dalam keluarga besar FIFA. Saya akan melakukannya,” ujarnya.
Sehari sebelum pemungutan suara, Blatter masih memperoleh tantangan dan ejekan keras dari lawan-lawannya saat situasi keuangan FIFA dibahas. Rabu kemarin sebelum pemilihan, sejumlah peserta juga masih berusaha menyerang dia walau rapat berlangsung lebih tenang.
Yang jelas, kemenangan Blatter itu bakal mengancam keberadaan Sekjen FIFA Michel Zen-Ruffinen. Zen-Ruffinen hampir dipastikan menjadi korban pertama pemerintahan Blatter yang baru. Hasilnya mungkin berakhir dengan didepaknya Zen-Ruffinen.
Zen-Ruffinen adalah orang yang menuduh Blatter menjalankan FIFA dengan tangan besi dan menyembunyikan informasi keuangan yang penting. Tindakan itu membuat dia tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Dia juga menuduh Blatter terlibat korupsi dan salah urus keuangan. Zen-Ruffinen pula yang melaporkan bosnya ke Komite Eksekutif FIFA 3 Mei lalu yang berbuntut pada tuntutan pada Blatter di pengadilan Zurich.
Zen-Ruffinen juga pesimis Blatter mampu membangun kembali persatuan di tubuh FIFA. Menurut dia, tindakan dan penyimpangan yang telah dilakukan Blatter selama ini membuat sosok tersebut sulit menjadi pemersatu. “Dia akan kesulitan menyatukan keluarga yang sudah pecah ini, dan orang-orang di Komite Eksekutif FIFA yang kalah hari ini pasti akan melanjutkan perlawanan mereka,” ujar Zen-Ruffinen.
Namun, sejumlah pejabat FIFA yang selama ini berseberangan dengan Blatter, ternyata menyambut ajakan damai presidennya. Mong-Joon, misalnya, bersedia bergandeng tangan. Sementara Johansson yang sebelumnya ikut mengkritik Blatter, setuju mengakhiri perseteruan. “Hasil pemungutan suara ini mengejutkan. Kami harus menerima hasilnya dan kini harus bisa bekerja sama,” katanya.

(Tokoh Indonesia, dari berbagai sumber)

 

 

 
 

Ayatollah Mohamad Baqir al-Hakim

Tawarkan Demokrasi, Bukan Teokrasi

Pemimpin Dewan Tertinggi Revolusi Islam di Irak (SCIRI – Supreme Council of the Islamic Resistance in Iraq) Ayatollah Sayed Mohamad Baqir Al-Hakim, yang telah kembali ke tanah airnya Sabtu (10/5/03), setelah selama 23 tahun tinggal di pengasingan di Iran, menawarkan visi demokrasi yang akan seiring dengan Islam. Namun, ia tewas akibat serangan bom (teroris), Jumat 29 Agustus, sesaat setelah berkhotbah di Masjid Imam Ali, Najaf.

 

Bom itu juga menewaskan 126 orang dan melukai ratusan orang lain. Saat itu Ayatollah Bagir hendak memasuki mobilnya. Dalam khotbah terakhirnya, ia mengingatkan kembali tindakan Partai Bath ketika berkuasa di Irak.

 

Pemimpin kelompok Islam Syiah terbesar di Irak, ini tidak berniat mendirikan negara teokrasi seperti di Iran. Ia menawarkan toleransi terhadap keanekaragaman etnis, agama, dan aliran pemikiran di Irak. “Kami menginginkan pemerintahan demokratis mewakili semua faksi di Irak, yakni warganya yang beragama Islam, Kristen dan semua kelompok minoritas lainnya,” kata Hakim.
Putra dari Ayatollah Muhsin AI-Hakim (seorang pemimpin spritual Syiah periode 1955-1970), ini tidak mau disamakan dengan pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatollah Rohullah Khomeini yang pada tahun 1979 kembali ke Iran setelah 14 tahun hidup di pengasingan. Pernyataan Hakim itu memupus kekhawatiran orang tentang niatnya mendirikan negara teokrasi seperti Iran di Irak.
Hakim, kelahiran 1939, ini mengungsi ke Irak tahun 1980 ketika Saddam Hussein mengeluarkan dekrit untuk mengeksekusi semua pemimpin Islam, terutama kelompok Syiah yang menentangnya. Hakim terpaksa melakukan itu setelah sejumlah saudaranya meninggal akibat siksaan Partai Baath, di samping puluhan orang lainnya, yang merupakan kerabat dekat Hakim, meninggal dan sebagian lagi tidak diketahui rimbanya.
Kepulangan pemimpin SCIRI ini disambut ribuan umat Islam Syiah Irak yang tenggelam dalam luapan emosi. Banyak orang yang histeris melakukan gerakan khas Syiah dengan memukul-mukul dada sendiri. Bahkan, ada yang menangis, mengucurkan air mata bahagia, saat menyambutnya di daerah perbatasan, sekitar 20 kilometer sebelah selatan Basrah. Di kota tersebut, ulama berusia 63 tahun itu menyampaikan pidato di hadapan ribuan umat Islam Syiah.
Bagi umat Syiah Irak, kedatangan Hakim merupakan berkat dari Tuhan. Itu merupakan sebuah kabar baik dari surga dan sebuah penyegaran seperti hujan yang turun dari langit. Kendati karena lama tinggal di Iran, banyak juga warga Irak yang tidak mengenal Hakim. Karena selama rezim Saddam Hussein mereka tidak memiliki akses informasi yang bebas. Itulah pula yang membuat banyak di antara rakyat Irak ingin tahu ide dan program politik Hakim.
Muslim Syiah adalah minoritas di dunia Muslim, tetapi 60 persen dari total penduduk Irak yang 24 juta jiwa itu. Kelompok Syiah merupakan pihak yang berkuasa di Irak sejak tahun 1920-an ketika merdeka dari Inggris. Kelompok itu mengambil model pemerintahan sipil dalam mengelola negara. Namun, pada dekade 1960-an, Partai Baath melakukan kudeta dan menekan serta menyiksa kelompok Syiah, terutama selama rezim Saddam yang merupakan keturunan dari kelompok Sunni.
Hakim menyebut Saddam sebagai korban dari tindakannya sendiri, yang diskriminatif dan sangat represif terhadap kelompok Syiah. Di Iran, Hakim terus menggalang kekuatan untuk menentang Saddam, termasuk dengan membentuk Brigade Badr yang beranggotakan warga Irak yang kecewa dengan rezim Saddam.
Sementara AS secara seksama memantau kepulangan Ayatollah Mohammed Baqir al-Hakim. Para pejabat AS yang mengkhawatirkan kemungkinan adanya usaha-usaha Iran untuk membentuk sebuah rezim Islam di Irak. Namun, seorang pengamat politik Iran menyatakan, saat ini Hakim tak akan berusaha tampil di atas pentas utama politik Irak. Ia hanya ingin agar SCIRI terus terlibat dalam berbagai usaha untuk membentuk sebuah pemerintahan sementara di Irak yang dimediatori AS.

*** TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia), dari berbagai sumber

 

Nama :
Ayatollah Sayed Mohamad Baqir Al-Hakim
Lahir :
Irak 1939

Ayah :
Ayatollah Muhsin AI-Hakim
Jabatan:
Pemimpin Dewan Tertinggi Revolusi Islam di Irak (SCIRI – Supreme Council of the Islamic Resistance in Iraq) sejak 1980

 

 
 

Arnold Alois Schwarzenegger

Terminator Menjadi Gubernur

Dalam kurun waktu 20 tahun, publik mengenalnya melalui film laga box-office seperti Total Recall, True Lies dan Terminator, yang meledak di bioskop-bioskop dunia. Namun, kini ia juga dikenal sebagai Gubernur ke-38 sebuah negara bagian terbesar dan terkuat di Negeri Paman Sam, California.

Bintang Hollywood kelahiran Austria bernama Arnold Alois Schwarzenegger ini berhasil memenangkan pemilihan gubernur California di Los Angeles, Amerika Serikat, 7 Oktober 2003, menyingkirkan 135 kandidat lainnya seperti Gubernur Gray Davis yang sudah dua periode menjabat sebagai gubernur, Larry Flynt, penerbit majalah porno Hustler, Arianna Huffington, komentator politik dari kekuatan independen, dan sebagainya. Keputusannya untuk masuk ke dunia politik menjadikannya sebagai bintang layar lebar kedua setelah Ronald Reagan yang juga sukses menjadi gubernur.

Jauh sebelum menjadi terkenal seperti sekarang, Arnold harus berjuang dan meniti karir dari bawah. Di usianya yang masih muda, Arnold mempunyai keinginan yang kuat untuk menjadi binaragawan terbesar dalam sejarah. Ia berlatih keras dan memaksakan dirinya berlatih hingga batas maksimal kemampuan tubuhnya. Mimpinya akhirnya terwujud tahun 1967 di mana Arnold yang waktu itu berusia 20 tahun, berhasil menang dalam kontes Mr. Universe. Kini, ia sudah menggondol lima gelar Mr. Universe dan tujuh gelar Mr. Olympia.

Tahun 1968, Arnold pindah ke Amerika Serikat coba mengadu nasib bermodalkan tubuh yang kekar-bugar sembari belajar di Universitas Wisconsin mengambil jurusan ekonomi dan bisnis. Lima belas tahun kemudian setelah kepindahannya ke AS, Arnold menjadi warga negara AS. Setelah lulus, ia menginvestasikan uang pendapatan dari kontes yang dimenangkannya dalam berbagai proyek real estat dan perusahaan perlengkapan olahraga. Sekitar tahun 70-an, Arnold mulai berakting dalam beberapa film. Ia berakting dalam film petualangan berjudul Hercules in New York tahun 1970. Beberapa tahun kemudian setelah berjuang mencari pekerjaan yang layak di dunia perfilman, ia kemudian berakting dalam Stay Hungry (1976). Berkat film ini, ia mendapat penghargaan Golden Globe Award sebagai artis pendatang baru.

Pada awal tahun 80-an, ia berakting dalam film Conan the Barbarian (1981) dan Conan the Destroyer (1984). Aksen Austrianya yang kental dan bentuk tubuhnya yang berotot semakin mengangkat namanya dalam film The Terminator (1984). Kalimat-kalimat khasnya di film-film yang ia bintangi, seperti “I’ll be back” dan “asta la vista”, kini menjadi frasa paling populer di AS dan menjadi senjata andalan dalam membangkitkan antusiasme pendukungnya.

Pada 1977, ia bertemu dengan Maria Shriver, seorang jurnalis televisi, keponakan mantan presiden AS John F Kennedy. Setelah melalui masa perkenalan yang cukup lama, mereka akhirnya menikah tahun 1986 dan kini mempunyai empat orang anak.

Meskipun selama ini dikenal dunia sebagai insan Hollywood, Arnold sebenarnya tidak awam politik dan bukan orang baru dalam dunia politik. Dalam periode 1991-1999, Arnold aktif di Partai Republik, berurusan dengan olahraga dan mendirikan yayasan yang mendukung aktivitas ekstrakurikuler anak sekolah. Ia juga aktif menggalang dana untuk Partai Politik asal Presiden AS George Walker Bush ini. Selain itu, Arnold sering terlibat dalam perdebatan isu-isu politik seperti masalah aborsi, hak kaum gay, lingkungan dan impeachment.

Keputusannya untuk mencalonkan diri dalam pemilihan gubernur disampaikannya dalam salah satu acara televisi lokal Tonight Show yang dipandu Jay Leno di TV NBC, sebuah acara yang banyak ditonton publik AS. Di acara yang sama pula, setelah kemenangannya, ia berserta istri dan sebagian besar keluarga Shriver dari klan Kennedy menyampaikan terima kasihnya kepada para pendukung mereka. Hal yang unik dalam kampanyenya adalah kenyataan bahwa istrinya berasal dari keluarga besar Partai Demokrat sedangkan Arnold menjadi kandidat gubernur asal Partai Republik. Rupanya perbedaan tidak menghalangi suami-isteri ini untuk menggalang kekuatan memenangkan pemilihan.

Dalam kampanyenya, Arnold yang akrab dipanggil Arnie ini aktif membeberkan kiprahnya selama 10 tahun terakhir untuk memajukan program pendidikan di luar jam sekolah bagi anak-anak California. Menurutnya, pendidikan anak-anak dan generasi muda merupakan hal terpenting. Pernyataannya ini juga didukung oleh isterinya, Maria Shriver, yang mengatakan bahwa selama 30 tahun terakhir, Arnold mencurahkan hidupnya untuk anak-anak, kalangan tak beruntung, para pendidik, dan banyak kalangan lainnya.

Dari segi finansial, Arnold tidak menemukan masalah yang berarti untuk membiayai kampanyenya. Di antara seluruh kandidat yang mendaftar, Arnold adalah kandidat terkaya. Dalam daftar kekayaan wajib pajak yang dirilis untuk 2000 dan 2001, dia memperoleh penghasilan total hingga USD 57 juta. Menurut CNN, USD 742 ribu disumbangkan Arnold ke yayasan amal pada 2000, lantas USD 4,1 juta pada 2001 termasuk untuk korban teror 11 September di New York.

Aktor film laga ini juga memiliki saham di berbagai perusahaan antara lain di Starbucks, PepsiCo, Coca Cola, dan Roto Rooter. Ia juga memiliki jutaan dollar kekayaan dalam bentuk obligasi pemerintah kota serta investasi di bidang real estat. Dengan uang itu, Arnold bisa mengungguli Larry Flynt, penerbit majalah porno Hustler yang tahun lalu dinyatakan mempunyai penghasilan USD 10 juta dari penerbitan majalah dan bisnis patungan real estat. Itulah mengapa dalam berbagai pidato kampanyenya, Arnold dengan percaya diri mengatakan bahwa ia tak bisa disuap demi kepentingan-kepentingan tertentu.

Kini, Arnold sebagai Gubernur California harus ‘bertempur’ mengatasi ganasnya musuh kesulitan ekonomi dan sosial yang sulit dibasmi. Ia juga harus merealisasikan janji-janji yang pernah dijualnya dalam kampanye seperti memulihkan perekonomian California tanpa menaikkan pajak, menciptakan lapangan kerja, pemerintahan yang baik (good governance), menggairahkan kegiatan bisnis, membantu anak-anak, serta lebih meningkatkan pendidikan.

* e-ti/atur

 

     
     
  Nama:
Arnold Alois Schwarzenegger
Nama panggilan:
Arnie
Lahir:
Graz, Austria, 30 Juli 1947
Isteri:
Maria Shriver (1986 – sekarang)
Anak:
4 orang anak
Film:
Hercules in New York (1970), The Long Goodbye (1973), Stay Hungry (1976), The Terminator (1984), Commando (1985), The Running Man (1987), Predator (1987), Red Heat (1988), Twins (1989), Total Recall (1990), Terminator 2: Judgment Day (1991), Last Action Hero (1993), True Lies (1994), Eraser (1996), Batman & Robin (1997), End of Days (1999), The 6th Day (2000), Collateral Damage (2002), Terminator 3: Rise of the Machines (Juli 2003), Red Heat / Lock Up (2003)
Pekerjaan:
Gubernur California
 
     

 

 

 
 

Abdullah Ahmad Badawi

Mewarisi Kejayaan Malaysia

Deputi Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi (63), dilantik sebagai PM kelima Malaysia oleh Kepala Negara Malaysia Raja Syed Sirajuddin Putra Jamalullail, dalam suatu upacara di Istana Nasional, Jumat 31/10/2003. Ia mewarisi kejayaan Malaysia menggantikan Mahathir Mohamad (77) yang meletakkan jabatannya, setelah memimpin Malaysia selama 22 tahun, sejak tahun 1981.

Abdullah, kelahiran Kepala Batas, Penang 26 November 1939, mempunyai gaya yang berbeda dengan pendahulunya, Mahathir. Mahathir dikenal sebagai orang yang suka berterus terang (blak-blakan) dan sering kali mengeluarkan pernyataan yang keras dan kontroversial, terhadap negara-negara Barat dan Israel. Sementara, Abdullah berpembawaan lebih tenang, hati-hati, tidak menonjolkan diri dan diplomatis.

Namun, seusai diambil sumpahnya sebagai PM, Abdullah berjanji tidak akan mengadakan perubahan kebijakan pemeritnahan Malaysia secara mendasar.

Abdullah adalah Deputi Perdana Menteri Malaysia keempat dalam era pemerintahan Mahathir. Kesabaran dan pembawaannya yang tenang telah mengantarkannya menjabat PM. Tiga Deputi PM sebelumnya yang menunjukkan ambisi mengganti Mahathir Mohamad telah tersingkir. Ketiganaya adalah Musa Hitam (1986), Ghafar Baba (1993), dan Anwar Ibrahim (1998).

Abdullah Ahmad Badawi menggantikan Anwar pada tahun 1999. Ia terlihat lebih sabar sebagai orang kedua, daripada para pendahulunya. Sebelum menjabat Deputi PM merangkap menteri Dalam Negeri, ia menjabat Menteri Luar Negeri (1991-1999), Menteri Pertahanan (1986-1987), Deputi Ketua UMNO (1984), dan Menteri Pendidikan (1984-1986).

Sebelum itu, alumni Universitas Malaysia, ini menjabat Deputi Sekretaris Jenderal Kementerian Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (1974-1978), dan Asisten Sekretaris Majelis gerakan Negara (1969).

Sehari setelah dilantik, Abdullah terbang ke kampung halamannya, Penang. Ia memilih menjalani malam Minggu sekaligus bersyukur bersama ibu, isteri dan anaknya. Ia menikah dengan Datin Seri Endon binti Datuk Mahmud pada 4 September 1965. Pernikahan ini dikarunia 2 anak.

Ia mewarisi pemerintahan Malaysia dengan kemajuan yang cukup menanjol selama pemerintahan Mahathir. Saat Mahathir menerima jabatan sebagai PM Malaysia tahun 1981, produk domestik bruto (PDB) Malaysia hanya 27,3 miliar dollar AS dan pada tahun 2002 PDB Malaysia telah mencapai 95,2 miliar dollar AS.

Begitu pula angka kemiskinan merosot dengan tajam dari 65 persen untukras Melayu dan 26 persen untuk ras Cina pada tahun 1970 menjadi 20,8 persen untuk ras Melayu dan 5,7 persen untuk ras Cina. Mahathir membawa Malaysia yang kini berpenduduk 24,4 juta jiwa dengan luas wilayah 329.758 km2 ini menjadi negara industri baru dengan PDB per kapita sebesar 4.000 dollar AS. Penduknya yang terdiri atas ras Melayu 60 persen, Cina 30 persen dan India 10 persen itu menikmati hubungan yang damai di antara mereka selama pemerintahan Mahathir.

*** TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)

Sumber:

= BBC dan Reuter 31 Oktober 2003

Pemerintah RI Turut Berduka

Endon, Isteri PM Malaysia Wafat

Kuala Lumpur, Kamis 25/10/2005: Pemerintah dan rakyat Republik Indonesia (RI) menyatakan turut berduka cita dan belasungkawa atas wafatnya isteri Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi, Endon Mahmood, di Kuala Lumpur pada Kamis 20 Oktober 2005 pagi pukul 7.55.

C © updated 01112003
rpr bbc.uk
Nama:
Abdullah Ahmad Badawi
Lahir:
Kepala Batas, Penang 26 November 1939
Agama:
Islam
Jabatan:
Perdana Menteri Malaysia (31 Oktober 2003)
Isteri:
Datin Seri Endon binti Datuk Mahmud (menikah 4 September 1965)
Anak:
Dua orang
Pendidikan:
Universitasw Malaya
Karir:
Deputi Perdana Menteri merangkap menteri Dalam Negeri Malaysia (1999-2003).
Menteri Luar Negeri (1991-1999)
Menteri Pertahanan (1986-1987)
Deputi Ketua UMNO (1984)
Menteri Pendidikan (1984-1986)
Deputi Sekretaris Jenderal Kementerian Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (1974-1978)
Asisten Sekretaris Majelis gerakan Negara (1969).